A.
Pengertian
Evaluasi
Secara harfiah evaluasi
berasal dari bahasa inggris, evaluation,
yang berarti penilaian. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan yang
berarti ujian, dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses
kegiatan. Selanjutnya evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan
situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi
dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.
Jikan dihubungkan
dengan pendidikan, maka evaluasi dan pengembangan pendidikan berarti suatu
proses penilaian atau penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan, terutama peserta didik untuk tujuan pendidikan. Dengan
evaluasi tersebut, maka dapat diketahui kadar pemahaman peserta didik terhadap
materi pelajaran, melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk
mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui pula tingkat
perubahan perilakunya.
Sasaran evaluasi tidak
hanya brtujuan mengevaluais peserta didik saja, melainkan juga bertujuan
mengevaluasi pendidik, materi pendidikan, proses penyampaian materi pelajaran,
dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran.
B.
Macam-macam
Evaluasi dan Pengembanagan Dalam Islam
Dilihat dari
segi fungsi dan tujuannya, evaluasi dan pengembangan pendidikan islam terdiri
dari berbagai macam, yaitu sebagai berikut:
1. Evaluasi formatif, evaluais ini ditunjukan untuk
mengetahui hasil kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru dan
dicapai oleh peserta didik.
2. Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan
untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah mengikuti
pelajaran satu semester atau akhir tahun dalam rangka menentukan jenjang berikutnya.
3. Evaluasi placement (penempatan), evaluasi ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum
mengikuti pelajaran, serta menentukan bidang studi atau jurusan yang akan
dipilihnya.
4. Evaluasi diagnosis, yaitu evaluasi yang ditunjukan
untuk mengetahui dan menganalisis tentang keadaan peserta didik, baik yang
berkenaan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi maupun hambatan yang
dijumpai dalam kegiatan belajar mengajar.
C.
Syarat-syarat
dan Prinsip-prinsip Evaluasi
Sebuah
kegiatan evaluasi harus memiliki syarat-syarat agar hasil evaluasi tersebut
dapat diakui kesahihannya, dan harus pula memiliki prinsip-prinsip agar hasil
evaluasi tersebut dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya, dan dapt
memuaskan para siswa yang menjadi sasaran evaluasi tersebut.
Syarat-syarat
evaluasi tersebut diantaranya adalah persyaratan validity, terkait dengan hal-hal yang seharusnya dievaluasi yang
ingin diketahui dan diselidiki. Reliable,
terkait dengan kepercayaan, yaitu bahwa soal yang disusun dapat memberikan
keterangan tentang kesanggupan peserta didik yang sesungguhnya. Dan efesiensi,
berkaitan dengan kemudahan dalam pengadministrasian, penilaian, dan
interpretasinya. Selanjutnya prinsip-prinsip evaluasi tersebut diantaranya,
prinsip kesinambungan (kontinuitas), menyeluruh (komprehensif) dan
objektivitas.
Selain
itu, evaluasi juga dilaksanakan dengan prinsip bahwa apa yang dievaluasikan
merupakan bagian bagian integral dari proses belajar mengajar, bersifat
komparabel, yakni dapat dibandingkan antara satu tahap penilaian dengan tahap
penilaian lainnya, serta memiliki kejelasan bagi para siswa, dan bagi para
pengajar itu sendiri.
Rini Nuralfiah/7.G
18 November 2012
Casinos Near Casinos Near Casinos - MapyRO
BalasHapusFind Casinos Near Casinos 용인 출장안마 Near Casinos in Columbus, OH near 구미 출장마사지 Smoky Mountains National Park. 공주 출장안마 Find 정읍 출장마사지 your way around the casino, find where everything is located 영주 출장안마 with